點穴 dan Dia

Tiur Hermawaty Simatupang, Kriminologi 2013   Malam ini hujan rintik-rintik meski ruangan ini tetap hangat, aku berperang berusaha mendinginkan hatiku yang sedang panas. Bukan hanya panas, jika ada pengukur suhu yang bisa kugunakan, mungkin derajatnya lebih dari air mendidih. Silahkan sebut aku berlebihan, tapi dengarkan dulu kisahku, yang membuat aku menyesal dan menyalahkan diri sendiri, … More 點穴 dan Dia

Teka Teki Mawar Hitam

karya Aulia Aminda, Kriminologi 2013   Aku benci kota ini. Baru 2 bulan aku tinggal disini dan tidak kutemukan satu pun hal menarik di kota kecil ini. Kuhisap rokokku dalam-dalam dan kuhembuskan asapnya dengan gusar. Kalau bukan karena pekerjaan yang diberikan atasanku, hidupku tak harus berakhir di kota bebal ini. Kurebahkan tubuhku ke sofaku yang … More Teka Teki Mawar Hitam

Kasus

Jumat 13 Agustus 2010. Jakarta Selatan. Perfect Mother. “ Ibu yang sempurna? ” “ Apa kau bilang? Tattoo itu lagi? Sudah jelas, Ray, ini adalah pembunuh yang sama. Karakteristik mayat memiliki kesamaan dengan 7 mayat sebelumnya.” “ Ya, tetapi aku masih belum mengerti apa motif dibalik pembunuhan berantai ini.”, “ Itulah tugas kita, bukan, Ray? … More Kasus

Asmara Mira

karya Dhuha Ramadhani, Kriminologi UI 2013 Ini adalah Januari ketiga di Bandung. Kota ini bagian dari penggalan kisah Mira dan Gesa bertukar cinta. Tepatnya di warung bakso pinggir jalan di Dago. Meski sudah banyak berubah, jalan-jalan di kota ini tetap sama dengan kisah, cinta, dan kecemburuannya. Sungguh persinggahan yang apik bagi muda-mudi Ibukota. Januari ini Mira, … More Asmara Mira

Cakrawala

Desir pasir dibawah kakinya terasa begitu menusuk, seakan-akan ia tengah berdiri di atas paku-paku tajam dan bukan di atas butiran pasir yang terlalu jauh dari rumah. Mungkin sekarang orang tuanya sedang panik setelah menyadari bahwa ia telah kabur dari rumah, atau mungkin mereka tidak peduli. Entah apapun alasannya, ia berusaha untuk tidak memikirkannya. Airlangga Dewantara … More Cakrawala

Sembunyi (Bagian 3)

Malam itu aku terbangun dari sebuah bilik tidurku. Kali ini penjagaan plesiran ini sangat ketat karena malam minggu dan hingga hari senin pun masih libur. Pukul dua pagi aku berjalan keluar dan mencari makan. Saat itu, Ibu Pur sudah tidak buka, tapi Pak Somad membuka warungnya yang menjual mie instan. Aku pun ke sana dan … More Sembunyi (Bagian 3)

Sembunyi (Bagian 2)

Kala itu misi pertamaku. Aku dan Boneng menjadi partner dalam sebuah tugas yang aku tak tahu. Togar hanya memberi tahu aku untuk ikuti Boneng, temani dia, dan jaga dia. Sampai akhirnya aku tahu, Boneng membawaku ke Pelabuhan Merak hari Sabtu dini hari. Kesibukan yang kiranya biasa dilakukan sebuah pelabuhan tidak nampak saat ini. Bongkar muat … More Sembunyi (Bagian 2)

Sembunyi (Bagian 1)

Kala ini, jantungku berdebar- debar tak menentu. Nafas tersengal- sengal bagaikan dikejar anjing. Tak aman. Beceng sudah ditempel saja di pelipisku. Peluru di pistol ini siap membocorkan isi kepalaku. Aku sudah pasrah. Isi mulut bukan lagi air liur lagi, tapi darah encer. Entah berapa kali aku kena bogem dari si tangan besar itu. Habis mukaku … More Sembunyi (Bagian 1)