Students’ Initiative yang Berawal dari Meja Tongkrongan

logo wpc

wepreventcrime, atau biasa disingkat WPC dalam perbincangan sehari-hari, adalah sebuah students’ initiative yang didirikan oleh sekelompok mahasiswa Jurusan Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, pada tanggal 16 Juni, 2011.

Komunitas ini aktif dalam ranah pergerakan sosial dan budaya demi menciptakan masyarakat yang aktif dan produktif. Langkah-langkah yang dilakukan oleh komunitas ini berfokus pada bagaimana meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dan pemuda (khususnya mahasiswa Universitas Indonesia) terhadap isu-isu dan peristiwa-peristiwa kejahatan, juga turut serta dalam aksi untuk mencegah dan/atau meminimalisir kejahatan itu sendiri. Langkah yang dilakukan oleh wepreventcrime dalam mencegah dan meminimalisir kejahatan itu menggunakan perspektif dan pendekatan sosiologis, melalui serangkaian penelitian, pengkajian, kampanye, gerakan sosial-budaya, serta publikasi terbitan atau jurnal yang dikemas secara populer dan ringan, baik digital (online) maupun cetak.

Sejarah Singkat Pembentukan wepreventcrime

Sesungguhnya, students’ initiative ini secara umum digagas oleh mahasiswa Jurusan Kriminologi angkatan 2009. Yang melatarbelakangi inisiatif tersebut adalah situasi, kondisi, gaya hidup mahasiswa dan dinamika pergerakan kampus FISIP UI di kisaran tahun 2010-2011 yang dianggap mengalami kemandekan wacana dan progresivitas. Lingkungan akademik yang seharusnya mencerminkan suasana intelektual, lebih dominan diisi dengan kegiatan nongkrong yang tidak produktif atau perhelatan acara-acara kesenian dan olahraga yang monoton tanpa dibarengi oleh kesadaran akan visi dan ideologi yang jelas.

Di lingkungan Jurusan Kriminologi sendiri, kala itu, telah ada sebuah wadah kegiatan mahasiswa, bernama Himpunan Mahasiswa Kriminologi (HIMAKRIM)—hingga sekarang, himpunan ini masih aktif, dengan struktur organisasi dan rangkaian kegiatan yang lebih baik. Akan tetapi, kegiatan-kegiatan HIMAKRIM masih dianggap belum cukup mengakomodir hasrat kreativitas terpendam yang dimiliki oleh mahasiswa kriminologi. Para pelaku utama penggagas wepreventcrime, sesungguhnya, adalah mahasiswa yang memiliki hobi nongkrong seharian di kampus, bisa dari pukul 13:00 WIB hingga esok dini harinya. Dari pergaulan di lingkungan tongkrongan itulah, para penggagas wepreventcrime menyadari, bahwa ternyata ada banyak mahasiswa-mahasiswa kriminologi ‘tukang nongkrong’ yang memiliki hobi, minat dan kemampuan menarik (bahkan mengagumkan) di wilayah kreatif (seperti fotografi, film, gambar, desain, tulisan, dlsb), tetapi tidak tersalurkan dan terfasilitasi oleh HIMAKRIM, akibat label ‘mahasiswa apatis’ yang melekat di diri mereka. Keadaan ini dipengaruhi pula oleh minimnya dukungan dari pihak Departemen Kriminologi saat itu terhadap kegiatan-kegiatan HIMAKRIM, di samping kurangnya strategi para pengurus HIMAKRIM dalam melakukan pendekatan kepada mahasiswa-mahasiswa tongkrongan.

Berangkat dari keresahan dan kegelisahan akan keadaan yang seperti itu, sejumlah mahasiswa tongkrongan—saat itu, di lokasi tongkrongan favorit mahasiswa kriminologi, bernama Takor Pojok, lebih banyak diisi oleh mahasiswa-mahasiswa angkatan 2009 dan angkatan yang lebih tua—kemudian memiliki ide untuk membuat semacam wadah baru yang bergun untuk memfasilitasi para mahasiswa tongkrongan ini. Setelah banyak melakukan diskusi dengan rekan-rekan setongkrongan, dan didukung oleh beberapa alumni Jurusan Kriminologi (diantaranya: Broy, Cuplis, Andrew, dan Ari) dan dosen (diantaranya: Irvan Olii dan Iqrak Sulhin), ide untuk membentuk students’ initiative itu pun direalisasikan. Empat orang mahasiswa yang saat itu paling giat menjalankan agenda dengan nama wepreventcrime adalah Firman ‘Kaspo’ Setyaji (kini bekerja sebagai pegawai bank), Drajat Supangat (kini bekerja sebagai pegawai bank), Riefky Bagas Prastowo (kini bekerja sebagai peneliti dan penulis di Yayasan Interseksi), dan Manshur Zikri (kini aktif berkegiatan sebagai pelaku seni dan budaya di Forum Lenteng). Semua pengurus wepreventcrime dari masa ke masa seakan sepakat menyebut mereka empat founder wepreventcrime meskiun tidak ada ketentuan tertulis resmi yang menegaskan itu. Nama lain yang layak disebut, mengingat kontribusi besarnya dalam mendukung realisasi wepreventcrime, adalah Rangga Donyta dan Reza Palevi (Kriminologi, 2009); Orisa Shinta, Lilis Lisnawati dan Rima Ameilia (Kriminologi, 2008). Pada masa itu, satu kelebihan dari realisasi wepreventcrime dibandingkan inisiatif-inisiatif mahasiswa lainnya di FISIP UI, adalah kesadaran mereka terhadap pemberdayaan teknologi media, semacam web blog dan media sosial. Bermodal blog dengan tampilan sederhana, yakni http://wepreventcrime.wordpress.org (yang masih digunakan sebagai kanal utama wepreventcrime hingga sekarang), inisiatif tersebut mendapat sambutan positif dari berbagai pihak di lingkungan kemahasiswaan dan alumni kriminologi UI.

Melalui blog tersebut, wepreventcrime menerbitkan esai-esai bersudut pandang disiplin kriminologi yang ditulis oleh mahasiswa dalam merespon fenomena sosial. Melalui wadah ini pula, mahasiswa tongkrongan seakan memiliki ‘payung baru’ yang bisa dimanfaatkan untuk mencari bantuan dana demi mendukung realisasi ide-ide kreatif yang muncul dari para mahasiswa tongkrongan, yang sebelumnya tak terfasilitasi oleh HIMAKRIM.

wepreventcrime, HIMAKRIM, dan Dinamika Kegiatan Kampus

Saat HIMAKRIM berganti pengurus di tahun 2011, yakni ketika mahasiswa kriminologi angkatan 2009 mendapat giliran mengemban tanggung jawab sebagai pengurus harian HIMAKRIM, Sarah Ayu (Kriminologi, 2009) yang menjabat sebagai Ketua Umum HIMAKRIM saat itu, melakukan negosiasi dengan para pencetus wepreventcrime untuk menyertakan students’ initiative ini sebagai salah satu divisi di bawah HIMAKRIM. Menimbang visi dan misi serta agenda kerja satu tahun dari Sarah Ayu yang progresif dan menawarkan kesegaran bagi kegiatan mahasiswa, wepreventcrime pun bergabung ke HIMAKRIM sebagai divisi khusus yang memiliki otonominya sendiri: memiliki keleluasaan untuk merancang konsep kegiatan/proyek mahasiswa dengan prinsip, metode dan pendekatan yang selama ini telah diterapkan oleh para penggagasnya.

Atas dukungan HIMAKRIM saat itu, wepreventcrime juga mendapatkan bantuan dana langsung dari Departemen Kriminologi FISIP UI untuk merealisasikan ide-idenya, salah satunya membuat terbitan buletin cetak, yang sebelumnya tak pernah terealisasi karena ketiadaan dana. Terinspirasi dari sebuah buletin cetak buatan mahasiswa kriminologi di masa lalu, bernama Detak—arsip-arsip terbitan Detak didapatkan dari koleksi salah satu dosen kriminologi, Irvan Oliiwepreventcrime kemudian menerbitkan cetakan pertamanya di tahun 2012.

Yang Khas dari Buletin wepreventcrime

Strategi utama yang dipegang oleh wepreventcrime adalah kemasan populer yang memuat konten ilmiah, dengan memberdayakan berbagai macam teknologi media (tulisan, gambar, foto, video, internet), untuk meluaskan dan mengembangkan disiplin kriminologi.

Dua di antara beberapa konten buletin yang dapat dikatakan cukup unik, ialah rubrik “Opini Pojok” (berisikan tulisan dari mahasiswa tongkrongan mengenai tema/tajuk buletin, menggunakan sudut pandang ‘mahasiswa tukang nongkrong’) dan rubrik komik “Po & Jox” (cerita bergambar yang mengandung sindiran terhadap fenomena-fenomena di lingkungan sehari-hari). Sejauh ini, dua rubrik tersebut masih identik dengan terbitan cetak. Harapannya, di masa depan wepreventcrime mampu merealisasikan dua rubrik tersebut menjadi materil yang aksesibel, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Sejauh ini, wepreventcrime telah menerbitkan buletin cetak sebanyak 15 edisi:  edisi I – VIII di tahun 2012; edisi IX – XIII di tahun 2013; edisi XIV – XV di tahun 2014. Jumlah angka terbitan yang menurun dari tahun ke tahun ini, dipengaruhi oleh dua faktor utama. Pertama, dukungan finansial dari Departemen Kriminologi yang tidak selalu ada. Kedua, akibat menjadi divisi di bawah HIMAKRIM yang dari tahun ke tahun berganti pengurus, ketersediaan waktu bagi para pegiat inti wepreventcrime untuk memproduksi buletin tersita oleh kegiatan-kegiatan lain di luar kerja redaksi buletin—faktanya, pengurus harian HIMAKRIM di era pasca tahun 2011 cukup banyak menggantungkan agenda kegiatannya kepada para pegiat wepreventcrime yang telah terbiasa merealisasikan kegiatan-kegiatan kreatif yang visioner. Namun demikian, hal ini bukan serta merta mencerminkan turunya kualitas kinerja dari wepreventcrime atau dilihat sebagai penghambat kreativitas para anggotanya. Justru, dengan keterlibatan wepreventcrime di dalam HIMAKRIM hingga sekarang, students’ initiative ini mendapatkan akses jaringan (network) dengan berbagai stakeholder yang lebih luas, antara lain ialah dengan Unit Pengelola Teknis Pengamanan Lingkungan Kampus Universitas Indonesia (UPT PLK UI), Harian Pos Kota, Badan Narkotika Nasional (BNN), dlsb. Berkegiatan dengan payung HIMAKRIM dan Departemen Kriminologi, wepreventcrime dapat menjalin kerja sama untuk mengembangkan eksperimentasi kegiatan-kegiatan kreatif yang muncul dari mahasiswa (terutama, mahasiswa tongkrongan).

Sejak tahun 2013, kegiatan-kegiatan wepreventcrime tidak lagi terfokus pada produksi buletin (cetak) dan web blog, tetapi juga berkembang ke aksi-aksi turba (turun ke bawah; menghampiri masyarakat) dengan memproduksi berbagai output, seperti peristiwa-peristiwa (acara) kultural, proyek sosial, pengembangan kerja sama antarlembaga intra/ekstra kampus, dlsb.

Anggota wepreventcrime dari Masa ke Masa

Pada dasarnya, sekali seorang mahasiswa bergabung menjadi anggota wepreventcrime, maka selamanya ia akan diapresiasi sebagai anggota. Akan tetapi, setiap tahunnya wepreventcrime melakukan perombakan terhadap struktur pegiat harian yang berkewajiban menjalankan kegiatan-kegiatan yang selaras dengan agenda kegiatan HIMAKRIM dan Departeman Kriminologi (walaupun kenyataannya, sebagaimana karakter dari students’ initiative ini, sering kali mereka melakukan kegiatan yang berada di luar jalur birokrasi)—karena hak otonominya, wepreventcrime memiliki koridornya sendiri untuk melakukan perekrutan dan pemilihan Ketua Umum, di luar dari koridor HIMAKRIM.

Dari masa ke masa, anggota dan pegiat wepreventcrime, adalah sebagai berikut:

Angkatan Pelopor (wepreventcrime, 2011):

Manshur Zikri; Riefky Bagas Prastowo; Firman Setyaji; Drajat Supangat; Rangga Donyta; dan Reza Palevi.

Angkatan Pertama (wepreventcrime, 2012)

  1. Firman Setyaji (Ketua Umum)
  2. Manshur Zikri
  3. Riefky Bagas Prastowo
  4. Drajat Supangat
  5. Rangga Donyta
  6. Reza Pahlevi
  7. Andreas Meiki Sulistyanto
  8. Kahfi Dirga Cahya
  9. Yanuar Permadi
  10. Tua Maratur
  11. Gusmara Agra Utama
  12. Luthfian Pramanda
  13. Tyas Wardhani Pusposari
  14. Arief Tri Hantoro
  15. Firyan Nainunus
  16. Gilar Nandana
  17. Hardiat Dani
  18. Gerald J. Putra
  19. Muhammad Ridha Intifadha

Angkatan Kedua (wepreventcrime, 2013)

  1. Arif Tri Hantoro (Ketua Umum)
  2. Andreas Meiki
  3. Kahfi Dirga Cahya
  4. Yanuar Permadi
  5. Tua Maratur
  6. Gusmara Agra Utama
  7. Luthfian Pramanda
  8. Tyas Wardhani Pusposari
  9. Firyan Nainunus
  10. Hardiat Dani
  11. Gerald J. Putra
  12. Ridha Intifadha
  13. Tubagus R. Ramadhan
  14. Wara Aninditari L.H.
  15. Shaila Tieken
  16. Suci Khairunisa N.
  17. Harris Kristanto
  18. Ginonggom Manulang
  19. Ayu Permat Yuliana
  20. Albert Wirya Suryanata
  21. Miranda Olga Viola
  22. Lidya Apriliani
  23. I Gusti Ngurah Aditia Tjandra Asmara
  24. Yuriko Fitri Ardiani
  25. Nabila Riyas
  26. Christo Emanuel

Angkatan Ketiga (wepreventcrime, 2014)

  1. Yanuar Permadi (Ketua Umum)
  2. Kahfi Dirga Cahya
  3. Miranda Olga Viola
  4. Andreas Meiki S.
  5. Rizki Akbar Hasan
  6. Ayu Permata Yuliana
  7. Albert Wirya S.
  8. I.G.N. Aditia T.A.
  9. Yuriko Fitri Ardiani
  10. Suci Khairunnisa N.
  11. Gusmara Agra Utama
  12. Ridho Intifadha
  13. Luthfian Pramanda
  14. Tyas Wardhani Pusposari
  15. Arief Tri Hantoro
  16. Firyan Nainunus
  17. Christo Emanuel
  18. Lidya Apriliani
  19. Sarah Yumna
  20. Harris Kristanto
  21. Abram Loddy
  22. Irham Ashriza F.
  23. Ghasani Shabrina Hazmiyanti
  24. Gde Dharma Gita Dyaksa
  25. Rayhan Pratama
  26. Rinaldi Ikhsan Nasrullah
  27. Cyane Autaria
  28. Intan Rafika Sabrina
  29. Muhammad Rofi’i Mustajab

Angkatan Keempat (wepreventcrime, 2014)

  1. Rayhan Pratama (Ketua Umum)
  2. Rizki Akbar Hasan
  3. Gde Dharma Gita Dyaksa
  4. Ghasani Shabrina Hazmiyanti
  5. Rinaldy Ikhsan Nasrullah
  6. Lidya Apriliani Napitupulu
  7. Sarah Yumna
  8. Seren Trihardja
  9. Khanifuddin Latif
  10. Mauditha Angela
  11. Muhammad Fauzi
  12. Aulia Aminda Dhianti
  13. Luna Hapsari
  14. Hilary Pasulu

Angkatan Kelima (wepreventcrime, 2015)

  1. Khanifuddin Latif (Ketua Umum)
  2. Luna Hapsari
  3. Muhammad Reza Rizaldy
  4. Bianca Marie Louise Lamak
  5. Seren Trihardja
  6. Muhammad Fauzi
  7. Alauddin Muhammad
  8. Destya Galuh Ramadhani
  9. Sarah Aprilia Faizah
  10. Triasa Nitorizki Hawari

Cita-cita Ke Depan

Untuk masa depan, seluruh anggota wepreventcrime mencita-citakan bahwa students’ initiative ini dapat berdiri sendiri di luar kampus, menjadi organisasi independen dengan tetap menjalin hubungan intelektual dengan Departemen Kriminologi dan HIMAKRIM, dan keanggotaannya tak terbatas pada mahasiswa Jurusan Kriminologi saja.

Dengan semakin banyaknya alumni wepreventcrime yang telah memasuki dunia pasca kuliah, yang telah memiliki jaringan kegiatan yang lebih luas, yang secara moril dan finansial niscaya dapat memberikan dukungan, membuka peluang bagi students’ initiative ini untuk semakin berkembang menjadi sebuah organisasi utuh yang dapat menjalankan visi dan misinya di ranah aktivisme, sosio-kultural, dan ekonomi-kreatif. Terlebih lagi, hingga saat ini, para alumni Jurusan Kriminologi (salah satunya, Ikatan Keluarga Kriminologi atau IKK) masih memberikan dukungan, baik materil dan imateril, agar students’ initiative ini dapat bertahan dan bergerak secara berkelanjutan.

***

wepreventcrime

Facebook Page
https://www.facebook.com/wepreventcrime

Twitter:
@wepreventcrime

Instagram
@wepreventcrime

Email
redaksi.wepreventcrime@gmail.com